Batam,(GN) – Satuan Reskrim Polresta Barelang Batam menetapkan satu tersangka berinisial E atas kasus penggelapan dana nasabah Koprasi Simpan Pinjam (KSP) Belakangpadang, Senin (20/3). Dalam kasus tersebut, ratusan nasabah KSB diketahui mengalami kerugian sebesar Rp 1,9 miliar.
Kasat Reskrim Polresta Barelang Batam Kompol Budi Hartono mengatakan, kasusnya terungkap dari pengaduan masyarakat yang menjadi korban penggelapan tersebut. Dugaan awal kasus penggelapan dana nasabah terjadi pada tahun 2017 lalu, yang merugikan nasabah sebesar Rp 1,9 miliar.
“Tersangka yang diamankan berinisial E yang berprofesi sebagai teler KSP sejak tahun 2014. Namun kasusnya terungkap sejak 2017 setelah korban merasa sulit untuk melakukan transaksi pencairan lantaran dana tersebut sudah habis dipergunakan oleh tersangka dengan cara melayangkan permohonan pinjaman fiktif,” katanya.
Modusnya, tersangka mengajukan kredit modal usaha dengan nasabah fiktif untuk dapat mencairkan dana dari dalam KSP. Aksi tersangka E dibantu oleh tersangka S yang kini telah dinyatakan meninggal dunia benerapa waktu lalu.
“Tersangka sebenarnya dua orang namun satu telah meninggal dunia. Tersangka E melakukan aksinya selama satu tahun menggelapkan dana nasabah KSP untuk kepentingan pribadinya. Kasusnya sempat mencuat, namun ada perundingan secara kekeluargaan antara tersangka, korban dan pengurus KSP yang menyatakan tersangka E akan mengganti semua kerugian,” ujarnya.
Dalam kasus ini, kata Budi, belasan orang telah dimintai keterangan sebagai saksi dari pengurus KSP dan nasabah yang menjadi korban. Petugas juga perhasil menyita barang bukti berupa berkas dan dokumen, rekening bank, komputer dan berangkas milik KSP.
Atas perbuatanya, tersangka E akan dijerat dengan pasal 372 KUHP tentang penggelapan dengan ancaman pidana maksimal 4 tahun penjara.(nug)
 Belakangpadang, Senin (20/3). Dalam kasus tersebut, ratusan nasabah KSB diketahui mengalami kerugian sebesar Rp 1,9 miliar.){kind=link}