Batam, – Pengurus Wilayah Anak Muda Provinsi Kepulauan Riau akan menggelar petisi untuk mengusir PT Moya dan mendesak Direktur Kepala Badan Usaha Sistem Pengelola Air Minum (BU SPAM) BP Batam segera dicopot dari jabatan.
Hal ini, menyusul krisis air bersih yang melanda kota Batam semakin parah dan tidak manusiawi. Keluhan warga ini membuat gerah ratusan pemuda yang akan mendesak PT Moya hengkang dari pengelolaan air bersih di Bandar Madani.
” Ini sudah sangat keterlaluan dan sudah meresahkaan serta tidak manusiawi bagi kebutuhan dasar warga Batam krisis air bersih sudah tidak dibiarkan, kami meminta segera PT Moya serta Direktur Kepala Badan Usaha Sistem Pengelola Air Minum (BU SPAM) BP Batam segera dicopot dari jabatan,” ujar Kurnia Fajrison, koordinator Umum Pengurus Wilayah Anak Muda Provinsi Kepulauan Riau, kepada awak media, Minggu (18/6/2023).
Kurnia menegaskan, Pengurus Wilayah Anak Muda Provinsi Kepulauan Riau akan menggelar aksi untuk mengumpulkan tanda tangan untuk segera mengusir PT Moya yang telah memberikan kontribusi buruk kepada warga Batam dan tidak bertanggung jawab atas kehidupan air bersih
“Kami akan menggelar aksi untuk mengumpulkan tanda tangan untuk segera mengusir PT Moya yang telah memberikan kontribusi buruk kepada warga Batam dan tidak bertanggung jawab atas kehidupan air bersih,” tegas Kurnia
Sementara Koodinator lapangan aksi Pengurus Wilayah Anak Muda Provinsi Kepulauan Riau, Edo Andrian menambahkan, pihaknya akan mengumpulkan satu juta tanda tangan untuk melakukan gerakan mengusir PT Moya
” Akan kita kumpulkan satu juta tanda tangan untuk melakukan gerakan mengusir PT Moya” tegas Edo
Lanjut Edo ,Pengurus Wilayah Anak Muda Provinsi Kepulauan Riau membuka posko pengaduan gangguan
pelayanan untuk 12 Kecamatan yang ada di Kota Batam
” Ada 12 Kecamatan yang ada di Kota Batam kita buka posko pengaduan gangguan pelayanan”tegas Edo
Tambah Edo, aksi ini akan berlangsung mulai 19 Juni hingga 1 Juli 2023 dan untuk segera mengusir PT Moya
“Ini sudah kita sepakati aksi ini akan berlangsung mulai 19 Juni hingga 1 Juli 2023 dan untuk segera mengusir PT Moya,”.(kor)
