Siswa SMAN 26 Batam ‘Menyusup’ ke Subdit PPA Polda Kepri: Belajar Jurnalisme dan Bentengi Diri dari TPPO

Siswa praktik jurnalistik dasar di Subdit PPA Ditreskrimum Polda Kepri.(Ist)
banner 120x600
banner 468x60
Share

Batam, [GT] – Ada suasana berbeda di Subdit IV Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Kepulauan Riau, Kamis (9/10/2025). Bukan karena adanya pengungkapan kasus besar, melainkan kehadiran belasan pelajar berseragam putih abu-abu dari SMAN 26 Batam yang tengah melaksanakan praktek jurnalistik langsung di markas polisi.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program ekstrakurikuler Jurnalistik SMAN 26 Batam yang dibina oleh Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Kepri. Para siswa belajar langsung bagaimana wartawan bekerja di lapangan, khususnya dalam peliputan isu penegakan hukum dan tindak pidana.

banner 325x300

Kasubdit IV Ditreskrimum Polda Kepri, AKBP Andyka Aer, menyambut baik kegiatan edukatif ini. Menurutnya, pemahaman tentang TPPO dan kejahatan lain tak kala menimpa korban usia pelajar, maka itu pemahaman agar dapat membentengi diri sendiri perlu.

“Kami mengapresiasi inisiatif JMSI Kepri. Semoga pengalaman ini dapat memperluas wawasan dan kemampuan pelajar dalam dunia jurnalistik,” ujar Andyka.

Ia juga berpesan agar para pelajar tetap menjadikan pendidikan sebagai prioritas utama serta menjauhi berbagai bentuk penyimpangan.

“Tetap fokus belajar, jauhi narkoba, hindari tindakan kriminalitas, dan jadilah agen perubahan. Bila menemukan indikasi kejahatan seperti TPPO (Tindak Pidana Perdagangan Orang), segera laporkan ke kami,” tegasnya.

Sementara itu, Ketua JMSI Kepri, Eddy Supriatna, menyampaikan apresiasi kepada jajaran Subdit IV Ditreskrimum Polda Kepri yang telah membuka ruang belajar bagi para pelajar.

“Tema praktek kali ini adalah ‘Bentengi Pelajar dari Kriminalitas’ dengan subtema ‘Tolak Jadi Korban TPPO’. Materi yang disampaikan rekan-rekan dari Subdit IV akan menjadi bahan tulisan bagi adik-adik kami,” ujarnya, Minggu (12/10/25).

Melalui praktek lapangan ini, para pelajar tidak hanya belajar menulis berita, tetapi juga memahami pentingnya peran jurnalis dalam mengedukasi masyarakat dan membantu aparat penegak hukum dalam menyebarkan informasi positif.

“Kami ingin mereka paham, jurnalisme bukan sekadar menulis, tetapi juga bentuk tanggung jawab sosial,” tambah Eddy.

Kegiatan ini menjadi contoh sinergi positif antara dunia pendidikan, organisasi media, dan aparat kepolisian dalam membangun generasi muda yang cerdas, kritis, dan berintegritas.(Din)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *