Jakarta, (GN) – Mantan Ketua Umum Demokrat Anas Urbaningrum mengungkap, Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) beberapa kali menggunakan Istana sebagai tempat pertemuan.
Hal ini berbeda dengan pernyataan Demokrat yang menyindir Presiden Joko Widodo yang mengumpulkan ketua umum partai pro pemerintah di Istana Negara Jakarta.
“Banyak yang bertanya ke saya apakah dulu waktu periode Presiden SBY pernah ada pertemuan partai koalisi di Istana? Yang jelas pernah beberapa kali,” ujar Anas seperti diberitakan merdeka.com, Sabtu (6/5/23).
Menurut Anas, SBY ketika itu juga pernah tidak mengundang salah satu partai koalisi pendukungnya. Tetapi, konteksnya berbeda dengan Jokowi yang tidak mengundang Ketua Umum NasDem Surya Paloh.
“Ada juga pertemuan partai koalisi di Istana, tetapi salah satu partai koalisi tidak diundang. Tentu konteks tidak diundangnya berbeda dengan kejadian periode Presiden Jokowi,” kata Anas.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumpulkan enam ketua umum partai politik di Istana Merdeka, Jakarta pada Selasa (2/5). Pertemuan itu, disebut agenda halal bi halal dan berdiskusi bagaimana kondisi perekonomian Indonesia di masa depan.
Namun, Ketua Bappilu DPP Partai Demokrat Andi Arief menilai pertemuan Jokowi dan para ketua umum di Istana tidak etis.
“Istana itu kan tempat presiden memimpin para bawahannya. Ketua umum pimpinan partai politik itu kan bukan bawahannya. Jadi menurut saya enggak etis sih mempertontonkan itu di depan rakyat,” katanya saat dikonfirmasi, Rabu (3/5).
Dia menyarankan Jokowi agar tidak menggunakan fasilitas negara jika ingin mengumpulkan para ketua umum parpol.