banner 728x250

Ketahui COVID-19 Subvarian JN.1 dan Cara Menangkalnya

Ilustrasi Covid Singapura yang tengah merebak.(Ist)
banner 120x600
banner 468x60
Share

Jakarta, [GT] – COVID-19 subvarian JN.1 terdeteksi di Indonesia dalam 2 bulan terakhir. Sebelumnya, JN.1 pertama kali terdeteksi pada September 2023 di Amerika Serikat.

Bahkan, JN.1 yang merupakan turunan dari Omicron BA.2.86, belakangan ini mendominasi lonjakan kasus COVID-19 di negeri jiran, yaitu Singapura. Kini, Kementerian Kesehatan atau Kemenkes menyatakan subvarian JN.1 sudah masuk ke Indonesia.

banner 325x300

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan atau Dirjen P2P Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu mengungkapkan subvarian JN.1 ditemukan di 3 wilayah di Tanah Air. Rinciannya, Jakarta Selatan dan Jakarta Timur, serta Batam, Kepulauan Riau.

“Per tanggal 19 Desember 2023, yaitu penemuan JN.1 di Indonesia sudah ada 41 kasus,” ujar Dirjen P2P Kemenkes itu, Kamis 21 Desember 2023.

Penjelasan senada dikemukakan Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta. Subvarian JN.1 ini merupakan turunan atau sublineage dari subvarian Omicron BA.2.86.

“Varian JN.1 ada, kita sudah ada. Sudah ditemukan. JN.1 itu dari hasil genome sequencing-nya (pengurutan genom) di Jakarta sejak awal 2023 udah ditemukan 38 pasien,” kata Kepala Dinkes DKI Jakarta Ani Ruspitawati, Kamis 21 Desember 2023.

JN.1 memiliki gejala yang sama seperti COVID-19 lainnya. Namun, biasanya pasien yang terkena JN.1 warna lidahnya tampak lebih putih. “Kan subvariannya dari Omicron, jadi hampir sama tingkat fatality-nya (keparahannya) tidak tinggi. Jadi, makanya ringan gejalanya. Cuma penularannya memang cepat,” Ani menambahkan.

Sumber : liputan6.com

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *