Batam, – Aksi dugaan penyelundupan ratusan botol minuman beralkohol (mikol) berbagai jenis marak terjadi melalui Pelabuhan Rakyat di Batam, Kepri. Pengiriman mikol ilegal tersebut diduga melalui Kapal Motor penyebrangan domestik antar Provinsi di Riau dan Sumatera.
Penyelundupan ratusan botol mikol tersebut biasanya dilakukan pada malam hari, memanfaatkan pelabuhan yang minim pengawasan petugas terkait. Kuat dugaan botol minuman beralkohol tersebut akan didiatribusikan ke salah satu hotel kelas atas di Batam.
Terpantau dilapangan, sarana angkut menggunakan mobil jenis SUV yang bertuliskan nama hotel. Terdengar seorang perempuan berlogat oriental memerintahkan sejumlah porter untuk menyusun tumpukan mikol ke dalam mobil dengan rapi, untuk menghindari benturan agar tidak pecah.
Pidie salah satu porter barang di Pelabuhan Rakyat Sekupang mengatakan, mikol yang masuk melalui pelabuhan telah diatur oleh seseorang. Sarana penjemput dengan speed boat serta porter barang yang menggangkut sudah ada. Bahkan porter setempat dilarang untuk mengangkut mikol tersebut.
“Biasanya tumpukan mikol itu masuk saat suasana hari sudah gelap, dari laut ada yang antar sampai pelabuhan telah ditunggu mobil beserta buruh angkutnya. Mobil yang bawa biasa warna putih ada tulisan hotel mewah, sudah sering lewat sini mungkin karena sepi pelabuhan saat malam,” katanya, usai melihat ratusan mikol diangkut, Kamis (15/6/23).
Ia menyayangkan, tidak bisa mendapat pundi rupiah lantaran dilarang mengangkut tumpukan dus berisi mikol tersebut. Meski begitu, pihaknya tidak bisa berbuat banyak lantaran pelabuhan tersebut merupakan penyebrangan antar pulau yang bebas untuk semua orang atau barang melintas.
Saat dikonfirmasi Staf Hotel yang namanya tertulis di mobil, AD mengaku tidak mengetahui aksi penyelundupan tersebut. Menurutnya mobil pengangkut yang bertuliskan nama hotel tempatnya bekerja hanya fendor jasa angkutan tamu di hotel. Ratusan botol mikol bukan untuk didistribusikan atau milik hotel tersebut.
“Coba kita chek ya bang, tapi setelah di kros chek mobil yang bertuliskan nama hotel hanya fendor jasa angkutan untuk tamu hotel alias mitra angkutan. Saya pastikan hotel kami tidak ada distribusi atau suplay minuman melalui jalur ilegal. Tapi nanti kita pastikan lagi mobil dan peruntukan muatan yang diangkut,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Bimbingan Kepatuhan dan Layanan Informasi Kantor Bea Cukai Khusus Batam M. Rizki Baidillah mengatakan, pihaknya belum memantau dugaan penyeludupan mikol dan akan menindaklanjuti informasi tersebut.
“Di pelabuhan mana aksi penyelundupan tersebut, kita pasti akan lenjutkan ke bagian pengawasan dan penindakan. Informasi sekecil apapun pasti akan kita tindaklanjuti sesuai ketentuan,” tegasnya, usai coffee morning dengan awak media di Batam.
Rizki memastikan, pihaknya terus berupaya meminimalisir masuknya barang impor dari negara luar. Hanya saja, pelaku terus berinovasi mencari celah dalam aksi penyelundupan barang-barang tersebut ke Indonesia khususnya melalui Batam yang memiliki banyak pelabuhan resmi dan tidak resmi. (Red/*)