Sabtu, Desember 7, 2024
spot_img
BerandaHUKUM & KRIMINALTerus Bertambah, Korban TPPO ke Filipina Menjadi 239 Orang WNI

Terus Bertambah, Korban TPPO ke Filipina Menjadi 239 Orang WNI

Jakarta, (GN) – Jumlah warga negara (WN) Indonesia yang jadi korban TPPO ke luar negeri terus bertambah. Pihak berwenang lintas negara terus berupaya mengejar sindikat yang terlibat praktik tersebut hingga ke akarnya.

Yang terbaru pengungkapan oleh Kepolisian RI yang berhasil menyelamatkan ratusan WNI dari Filipina yang duperdagangan untuk sebuah pekerjaan yang dilarang.

• Lima Bandar TPPO Tak Tersentuh Hukum, BP2MI: Ada Perlindungan Oknum

Mabes Polri menyebut jumlah korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) asal Indonesia di Filipina telah bertambah menjadi 239 orang.

Kabag Penum Humas Polri Kombes Nurul Azizah mengatakan penambahan tersebut diketahui usai proses pendataan yang dilakukan oleh penyidik dari Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri.

“Yang awalnya sebelum verifikasi ada 155 orang, yang menjadi 154. Setelah verifikasi sampai dengan tadi saya diberikan informasi berjumlah 239 orang,” katanya, dikutip dari cnnIndonesia.com, Sabtu (13/5/23).

• Mahfud MD Akan Telusuri Dumas Romo Paschal Terkait Oknum Terlibat TPPO

Nurul menjelaskan para korban tersebut diperkerjakan sebagai pelaku penipuan atau scamming online di Filipina. Dalam kasus tersebut, ia menyebut terdapat 2 WNI berinisial A dan R yang telah ditetapkan sebagai tersangka.

Ia menyebut kedua tersangka itu telah ditangkap dan akan diproses pidana oleh Kepolisian Filipina. Sementara untuk 239 WNI yang menjadi korban saat ini masih dalam proses pemulangan ke Indonesia.

“Yang awalnya tersangkanya 2 tetap. Yang saksinya awalnya 9 menjadi 13. Untuk inisialnya tersangka I atau A alias A. Kemudian yang satunya adalah R,” ujarnya.

• BP2MI Gaungkan Perang Semesta Melawan Sindikat dari Batam

Sebelumnya Kadiv Hubinter Polri Irjen Krishna Murti mengatakan Kepolisian Filipina bersama Atase Kepolisian Polri berhasil mengungkap kejahatan scamming online terbesar di Filipina.

Berdasarkan hasil pengungkapan tersebut, ia menyebut terdapat sekitar 1.000 pelaku kejahatan scamming yang berasal dari Filipina, Indonesia, hingga China.

Krishna mengatakan penyelamatan atau rescue para korban itu dilaksanakan pada Kamis (5/5) pukul 15.00 waktu setempat di Clark Sun Valley Hub Corporation, Jose Abad Santos Avenue, Clark Freeport, Mabalacat, Pampanga.(*/net)

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img
spot_img

Most Popular

Recent Comments