Sabtu, Januari 18, 2025
spot_img
BerandaDAERAHPembangunan Batam Yang Semakin Terkoneksi

Pembangunan Batam Yang Semakin Terkoneksi

Batam, – Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau merupakan sebuah Pulau di perbatasan Negara Republik Indonesia dengan Singapura dan Malaysia. Pulau ini menjadi ikon industri terkemuka sejak tiga dekade lalu, setelah dipoles oleh Presiden ke 3 RI Baharudin Jusuf Habibie.

Namun kini, tonggak pembangunan yang kian terkoneksi antara kawasan satu dan lainnya menjadikan Batam semakin dilirik investor asing. Salah satunya kawasan terpadu Pulau Rempang yang akan dibangun kontruksi industri kaca terbesar di dunia. Nilai investasi tak tanggung-tanggung sekitar Rp 381 triliun untuk realisasi investasi di Pulau Rempang segera dimulai.

Sebelumnya, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Nongsa Digital Park menjadi andalan Batam dalam menarik investasi besar. Bahkan, saat ini infrastruktur data center terbesar di dunia tengah dibangun di kawasan tersebut dengan komitmen investasi mencapai Rp4 triliun dari PT GDS IDC Service, sebuah perusahaan asal Hong Kong.

Data center ini akan dibangun di lahan seluas 28.730 meter persegi dan memiliki kapasitas 40 MW, yang akan dikembangkan dalam 2 tahap. Progres pembangunannya berjalan lancar, dan diharapkan dapat menjadi pendorong bagi seluruh sektor ekonomi di Batam.

Kembali ke Pulau Rempang, Sejak lonching Pengembangan Kawasan Rempang Eco-City pada bulan April 2023 silam. BP Batam menyerahkan Surat Keputusan (SK) kepada PT Megah Elok Graga (MEG) sebagai pengelola pengembangan Pulau Rempang yang kemudian secara resmi diberi nama Kawasan Rempang Eco-City.

Bahkan, Menteri Investasi sekaligus Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Republik Indonesia, Bahlil Lahadalia, berkesempatan untuk meninjau rencana pengembangan mega proyek Pulau Rempang, Minggu (13/8/2023).

Dalam kunjungannya, Bahlil juga menyempatkan waktu untuk berdialog dengan masyarakat setempat.

“Saya mengerti apa yang menjadi aspirasi masyarakat. Tapi saya mohon, masyarakat juga mengerti apa yang menjadi tujuan negara,” ujar Bahlil di hadapan masyarakat.

Bersama Kepala BP Batam, Muhammad Rudi, Bahlil berkomitmen untuk mencari solusi terbaik dalam pengembangan Pulau Rempang ke depannya.

Mengingat, rencana strategis Rempang Eco-City merupakan salah satu perhatian serius pemerintah pusat. Apalagi sejak kepulangan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, dari China, Sabtu (29/7/2023) lalu.

Pengembangan Pulau Rempang sebagai kawasan ekonomi baru atau The New Engine of Indonesian’s Economic Growth dengan konsep “Green and Sustainable City” semakin menjadi prioritas.

Hal tersebut menyusul komitmen investasi dari perusahaan China, Xinyi Internasional Investment Limited untuk berinvestasi di Indonesia.

“Insyaallah, kita cari solusi terbaik,” pungkasnya. (*/edt)

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img
spot_img

Most Popular

Recent Comments