Batam, – Proses penertiban rumah liar (Ruli) di lahan milik PT Batamas Indah Permai di Kawasan Tangki 1000, Batu Ampar, Batam, Kepri berlangsung ricuh, Rabu (5/7/23). Warga yang bermukin di lokasi tersebut tak terima digusur untuk direlokasi ke tempat lain.

Personil Kepolisian dan aparat gabungan telah berjaga sejak pagi dilokasi penertiban. Kericuhan tidak dapat dihindarkan lantaran warga yang terprovokasi langsung terpancing emosinya begitu melihat petugas gabungan tiba untuk melaksanakan penertiban.
Blokade aparat gabungan dilokasi sempat membuat warga berhamburan, kericuhan antara warga dan petugas pecah saat proses penertiban baru dimulai. Petugas yang mengamankan lokasi terpaksa melepaskan tembakan gas air mata untuk mengurai kerumunan warga.
Seorang personil Sat Berimob yang bertugas dalam pengamanan oenertiban ruli berpangkat Brigadir Polisi Totok terkena anak panah dari arah kerumunan warga. Sempat terjadi saling dorong antara petugas dan warga, kericuhan berhasil direda oleh petugas yang turun ke lokasi.
Seorang warga setempat Bernad mengatakan, penertiban awalnya berjalan tertib. Namun setelah ada beberapa orang berteriak yang diduga sebagai provokator memancing amarah warga. Petugas gabungan juga telah melakukan pengamanan dengan semestinya.
“Awalnya berjalan aman, tetipa kerumunan warga terpancing emosi oleh sejumlah warga lainnya yang melakukan aksi provokasi. Petugas dilapangan juga telah melakukan tugas dengan maksimal sehingga kericuhan dapat diredam,” katanya.
Dalam keterangan tertulis, Bidang Humas Polda Kepri menyatakan, dalam pengamanan penertiban tersebut personil polisi telah menjalankan langkah persuasif dalam rangka menjaga kondusifitas. Polri akan mewujudkan Presisi dan mencapai tujuan yang lebih baik dalam pelayanan kepada masyarakat.
Namun apabila eskalasi menibggat dan berpotensi terjadi konflik. Maka Polri dalam hal ini Polda Kepri akan menjalankan Perkap Nomor 16 Tahun 2006 tentqng pengendalian massa dan Perkap Nomor 1 Tahun 2009 tentang penggunaan kekuatan dalam tindakan kepolisian.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun sedikitnya 14 orang yang diduga sebagai provokator diamankan petugas untuk mencegah kericuhan susulan. Hingga kini penertiban masih berlangsung oleh petugas, namun kerumunan warga telah berhasil diurai oleh petugas dilapangan. (Nug)