Polisi Pra Rekon Kasus Love Scamming, Ada Temuan Sex Toys Dalam Kamar

Salah satu pelaku Love Scamming WN China saat dihadirkan dalam pra rekonstruksi di Batam.GRTT/Alm)
banner 120x600
banner 468x60
Share

Batam, – Kasus penipuan dan pemerasan oleh Warga Negara (WN) China yang diungkap Interpol Mabes Polri, Ditreskrimsus Polda Kepri dan Ministry of Public Security Republik Rakyat Tiongkok (RRT) terus didalami. Petugas gabungan, Jumat (1/9/23), melaksanakan pra rekonstruksi di 3 TKP yang dimanfaatkan para pelaku.

Salah satu barang bukti temuan berupa sexs toys dilokasi penggerebekan Love Scamming WN China di Batam.(GRTT/Alm)

Direktur Ditreskrimsus Polda Kepri Kombes Pol Nasriadi mengatakan, pra rekonstruksi penting dilakukan sebelum menyerahkan atau melimpahkan tersangka dan barang bukti secara Police to Police. Aktivitas love scamming dilokasi terjadi dalam kamar yang telah disiapkan oleh pelaku wanita untuk memancing korban dalam jaringan.

banner 325x300

• Interpol Mabes Polri dan China Bongkar Love Scamming di Batam

“Persiapan berkas dan barang bukti para tersangka lengkap, Ministry of Public Security Republik Rakyat Tiongkok (RRT) melalui surat dari kedutaan besar negara asal terbit, para pelaku Love Scamming ini akan dipulangkan untuk menerima hukuman di tempat asal mereka,” katanya.

Penyidikan sementara, dijelaskannya, bahwa tidak cukup bukti untuk menjerat para WN China dengan hukum Indonesia karena tidak ada WNI yang menjadi korban. Sementara lokasi di Kara Industri Park, Batam Center diketahui sebagai tempat tinggal sekalian mencari korban phone sex sebelum Video Call Sex (VCS) berlangsung.

“Modus mereka bekerja pada malam hari di ruko Sakura Permai, Baru Ampar untuk melakukan Video Call Sexs (VCS). Ketika pagi hari atau dini hari mereka pindah ke TKP di Kara Industrial Park untuk istirahat” ujarnya.

• Batam Dimanfaatkan Pelaku Asal China Sebagai Markas Scamming

Dijelaskannya, ada sekitar 3 lokasi yang digunakan untuk melancarkan aksi kejahatan tersebut. Lokasi yang digrebek oleh petugas gabungan lokasinya di Komp Ruko Sakura Permai, Batu Ampar dan pertokoan Sei Panas yang dijadikan tempat beraksi.

“Petugas telah melakukan pemeriksaan, hasil dari koordinasi dengan kepolisian china kami belum mendapatkan korban WNI. Polda Kepri berkoordinasi dengan Kepolisian China untuk membuka seluruh file data diseluruh laptop, hp para tersangka untui mencari bukti pendukung dan video asusila,” tegasnya. (Rid)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *