Batam, – Pertamina Patra Niaga menyatakan stok elpiji di Kota Batam dalam keadaan aman dan tersedia. Hal ini diungkapkan Area Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Susanto August Satria dalam Media Briefing Proses Bisnis Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut di Kepulauan Riau, Kamis (12/10) malam.
“Stok LPG di Kota Batam dalam keadaan aman dan tersedia. Tidak ada pengurangan atau perhentian pasokan elpiji,” kata Satria di Batam.
Dalam menjaga stok LPG, ia mengatakan, Pertamina Patra Niaga melakukan pemantauan penyaluran LPG dan menambah jam operasional Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE) yang semula hingga pukul 19.00 menjadi pukul 23.00 WIB.
“Begitu pun pada Hari Minggu yang biasanya libur, SPBE kini tetap bekerja dan mendistribusikan elpiji ke pangkalan. Hal ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan LPG di Batam,” jelasnya.
Selain itu, Pertamina Patra Niaga juga melakukan pemantauan penyaluran LPG dan turut bekerja sama dengan Pemerintah Daerah, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, DPRD Kepri hingga aparat penegak hukum untuk memastikan ketersediaan pasokan serta penyaluran LPG 3 kg bersubsidi tepat sasaran.
“Kami ucapkan terima kasih kepada Disperindag Batam yang terus mendukung kegiatan operasi kita dan juga memberikan masukan kepada pelayanan kami,” katanya.
Menurut Satria, pihaknya berkomitmen untuk melaksanakan transformasi subsidi LPG tabung 3 kg tepat sasaran sesuai penugasan Pemerintah. Transformasi subsidi LPG tabung 3 kg diawali dengan tahap pendataan atau pencocokan data pengguna LPG tabung 3 kg.
Ia mengingatkan kepada masyarakat agar jangan panik dan khawatir bila petugas meminta Nomor Induk Kependudukan (NIK) pada KTP saat membeli LPG 3 kg di pangkalan.
“Jadi pembeli di pangkalan hanya perlu menunjukkan KTP, lalu apabila sudah terdata dalam sistem maka pembeli hanya menunjukkan KTP untuk pembelian selanjutnya. Program transformasi subsidi LPG 3 kg ini tentunya untuk meningkatkan ketepatan sasaran pendistribusian LPG 3 kg,” jelasnya.
Pada acara ini, Satria juga menjelaskan tentang proses bisnis Pertamina Patra Niaga dan update pendistribusian energi di Kepulauan Riau (Kepri) khususnya Kota Batam dan Kabupaten Natuna. Menurutnya, saat ini telah dilaksanakan program Subsidi Tepat LPG 3 kg di Kota Batam dan wilayah Sumbagut.
Kemudian, lanjutnya, terdapat beberapa usaha yang dilarang untuk menggunakan LPG bersubsidi seperti yang tertuang dalam Surat Edaran Direktur Jenderal Migas No. B-2461/MG.05/DJM/2022. Beberapa usaha yang dilarang menggunakan LPG 3 kg antara lain hotel, restoran, usaha penatu, peternakan, tani tembakau, batik, usaha jasa las dan lain-lain.
Kegiatan Media Briefing Proses Bisnis Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut ini mengangkat tema Harmony In Colaboration-Energizing The Nation. Turut hadir sebagai narasumber dalam acara ini, Fungsi Medical Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut diwakili Budi Handoko. Ia menjelaskan terkait peran Medical Pertamina pada pekerja dan masyarakat.
Bagi masyarakat dan pelanggan setia Pertamina yang membutuhkan informasi terkait produk dari Pertamina dapat mengakses web MyPertamina dan dapat memanfaatkan layanan Pertamina Call Center di nomor 135.(*)