Batam, – Anggota DPRD Kota Batam Tumbur Hotasoit menyoroti lambannya pengurusan permohonan penerbitan KTP Elektronik (e-KTP) di Kantor Dinas Pendudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) akibat ketersediaan Blanko KTP yang lama kosong.
Ia pun mendatangi kantor dinas tersebut untuk menjawab keluhan warga Batam yang melakukan permohonan dokumen kependudukan, Selasa (15/8/23).
Menurutnya, menjelang perayaan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke 78 masih ada rakyat yang belum memiliki fisik e-KTP dan menunggu dalam waktu yang lama untuk mendapatkan.
“Ini keluhan masyarakat yang menyatakan pengurusan e-KTP lama akibat blanko kosong. Padahal dokument kependudukan tersebut sangat vital dan penting dalam kehidupan masyarakat sehari-hari untuk syarat kepengurusan tertentu,” katanya.
Ia pun memohon kepada Presiden Joko Widodo melalui Mentri Dalam Negeri Tito Karnavian untuk menjadikan masalah ini sebagai atensi, mengingat banyak warga usia produktif belum memiliki fisik e-KTP di Batam.
“Memang masalah ini bukan terkait lambannya kinerja dinas terkait, namun pengadaan blanko e-KTP melalui persetujuan Pemerintah Pusat. SKPD hanya mengajukan jumlah kuota atau jumlah pemohon yang telah melakukan kepengurusan secara manual. Saya pribadi sedih mendengar keluhan warga menjelah HUT Kemerdekaan RI masih ada rakyat belum memedang identitas diri yang sah atau diakui Negara,” ucapnya.
Sekertaris Disdukcapil Kota Batam Ashraf mengatakan, pihaknya tak dapat berbuat banyak. Sebab, persoalan blangko e-ktp tergantung pemerintah pusat. Pihaknya hanya dapat mengajukan.
“Jika diberikan, maka percetakan e-ktp masyarakat dapat dilakukan. Namun, jika blangko e-ktp kosong masyarakat hanya dapat bersabar menunggu distribusi blanko tiba ke Batam dari pusat,” katanya, dikutip dari Gatra.com.
Ashraf memastikan, telah mengajukan penerbitan Blanko e-KTP kepada Pemerintah Pusat pada tahun 2023 sebanyak 30 ribu keping, namun hanya diberikan persetujuan sebanyak 6.000 keping. Sementara antrean tunggu untuk dicetak ada sebanyak 13.000 ribu berkas masyarakat.
“Blangko e-KTP mulai didistribusikan untuk mengakomodir percetakan antrean kependudukan yang sempat tertunda. Semua antrean mulai proses pencetakan. Dalam dua hari ini sudah 2.000 antrean e-ktp yang kita cetak. Kita lakukan secara bertahap, menghitung jumlah blanko yang datang dengan jumlah antrian pemohon,” tutupnya.(Nug)